Video Heroiknya Supriati Sutono yang Sulit Dicari
Susah sekali cari photo Supriati Sutono yang "bebas". Memang benar ada beberapa photo yang dapat saya peroleh, tetapi itu photo memiliki hak cipta yang riskan bila saya mengambil serta dimasukkan pada artikel ini. Pada akhirnya saya cuma menggunakan photo contoh.
Saya mulai dengan menulis jika susah cari video tindakan heroik pelari jarak jauh Indonesia, Supriati Sutono. Tindakan heroik itu berlangsung pada Asian Games 1998 di Bangkok saat ia memperoleh medali emas di lari 5.000 mtr. putri.
Semenjak beberapa lalu saya mencari di dunia maya berkaitan video tindakan heroik itu. Tetapi sampai saat ini saya tidak memperolehnya. Susah sekali. Mengapa heroik? Sebab proses Supriati memperoleh emas benar-benar mengagumkan, terutamanya di sejumlah mtr. akhir sebelum garis finis.
Saat Asian Games 1998 itu saya lihat langsung dari monitor kaca kedahsyatan Supriati. Waktu itu, untuk pemirsa, dalam hati saya cuma dapat menjelaskan jika Indonesia cuma akan memperoleh perak. Karena, Supriati ketinggalan cukup jauh dari pelari India, Sunita Rani.
Tetapi, di sejumlah mtr. paling akhir, Supriati lari cukup kencang. Waktu itu juga, saya turut dag dig dug. Wah saya menulis saja merinding mengingatnya. Jadi, Supriati lari kencang memburu Sunita yang hampir sentuh garis finis.
Tetapi, Sunita nampak telah lemas. Pelari India itu larinya biasa saja sebab kemungkinan keletihan atau telah percaya bisa emas. Saya semakin dag dig dug sebab Supriati betul-betul seperti maaf "kesurupan". Ia lari cukup kencang. Ia sukses menyamakan Sunita. Kedua-duanya juga menginjakkan kaki melalui garis finis hampir bertepatan.
Saya percaya siapa saja yang melihat peristiwa di garis finis itu belum dapat pastikan siapa yang memiliki hak memperoleh emas. Hingga kemudian diketahui bila Supriati lah yang memiliki hak menggondol emas. Tahukah berapakah ketidaksamaan saatnya dengan Sunita Rani? Cuma 0,02 detik. Tulis ya, 0,02 detik.
Supriati Sutono mencatat waktu 15 menit, 54,45 detik. Sesaat catatan waktu Sunita Rani ialah 15 menit, 54,47 detik. Ini tidak cuma tipis, tetapi suangat tipis sekali ketidaksamaan saatnya.
Peristiwa seheroik semacam itu, videonya sulit dicari. Itu salah satu peristiwa paling heroik di dunia olahraga Indonesia yang sempat saya melihat. Heroik sebab laganya, semakin heroik sebab lari bukan cabang jagoan Indonesia.
Semakin heroik lagi sebab berlangsung di level Asia. Semakin heroik lagi sebab catatan Supriati saat itu menjadi rekor baru di Asian Games yang empat tahun sesudahnya dipecahkan pelari Cina Sun Yingjie dengan catatan 14:40,41.
Saya bingung, ada tindakan heroik semacam itu, rekamannya tidak ada di dunia maya. Saya tidak tahu apa PASI punyai rekamannya? Atau telah ada yang menyaksikannya di dunia maya di waktu saat ini?
Saya sich mengharap, mereka yang mempunyai videonya dapat menebarnya di dunia maya. Hingga kita dapat ketahui tindakan heroik Supriati Sutono. Atau jika di dunia maya telah ada videonya kabari saya di kotak kometar hahaha.
Waktu itu, Supriati jadi salah satu olahragawan cabang atletik yang memberi medali buat Indonesia di Asian Games 1998. Ingat ya, tahun 1998 ialah waktu kita alami banyak kritis. Itu yang membuat tindakan Supriati semakin heroik menunjukkan jika anak negeri dapat menerangkan bagaimana kekuatan Indonesia. (*)